Anjing Doodles dikenal cerdas, setia, dan super manja. Tapi kelebihan ini kadang jadi tantangan tersendiri, terutama saat mereka ditinggal sendirian di rumah. Banyak pemilik Doodles mengalami momen di mana pulang ke rumah disambut pemandangan bantal sobek, pintu tergaruk, atau anjing yang menggonggong terus.
Yap, ini yang disebut sebagai separation anxiety atau kecemasan saat ditinggal. Artikel ini akan membahas cara mengatasi masalah tersebut secara bertahap, menggunakan metode yang lembut dan positif agar Doodles kamu bisa lebih mandiri—tanpa kehilangan rasa sayangnya.
1. Kenali Tanda-Tanda Separation Anxiety pada Doodles
Tidak semua perilaku destruktif artinya anjing kamu nakal. Bisa jadi mereka hanya stres karena kamu pergi.
Beberapa tanda umum:
- Menggonggong atau melolong tanpa henti
- Menghancurkan barang, terutama yang beraroma pemilik
- Mencakar pintu atau jendela
- Pup atau pipis di rumah meski sudah dilatih toilet
- Gelisah saat kamu bersiap pergi (ambil kunci, pakai sepatu, dsb.)
Doodles yang cerdas cenderung bisa membaca pola rutinitas pemilik, dan merasa panik saat tahu mereka akan sendirian.
2. Latih Kepergian Singkat Secara Bertahap
Jangan langsung tinggalin rumah berjam-jam, apalagi kalau ini pertama kali. Mulailah dengan:
- Pergi 5 menit ke luar rumah
- Naik jadi 10 menit besoknya
- Lanjut ke 30 menit, lalu 1 jam
Setiap kali kamu pergi dan kembali, jangan langsung sambut dengan pelukan heboh. Beri waktu beberapa menit agar suasana kembali netral. Ini membantu Doodles memahami bahwa kepergian kamu adalah hal normal, bukan sesuatu yang perlu ditakuti.
3. Gunakan Objek Perantara (Transitional Object)
Coba tinggalkan kaos bekas yang kamu pakai di kasur atau area mainnya. Aroma ini bisa memberi efek menenangkan. Beberapa pemilik juga menggunakan boneka mainan berisi makanan seperti Kong, agar perhatian Doodles teralihkan.
Tips tambahan:
- Masukkan treat favorit ke mainan puzzle
- Bekukan agar makin lama habisnya
- Ganti secara berkala agar tidak bosan
4. Ciptakan Zona Aman
Sediakan satu ruangan atau sudut di rumah yang selalu jadi tempat nyaman saat sendirian:
- Letakkan kasur favorit, mainan, dan minum
- Gunakan white noise atau musik instrumental
- Hindari area dekat jendela jika anjing jadi gelisah melihat orang lewat
Zona ini harus diasosiasikan dengan rasa aman, bukan “tempat dihukum”.
5. Hindari Over-Attachment
Kita memang sayang banget sama Doodles, tapi terlalu sering mengelus, memeluk, atau mengikuti mereka ke mana-mana juga bisa memperkuat rasa ketergantungan.
Mulailah perlahan:
- Tidak selalu menyapa mereka duluan saat baru pulang
- Latih “me time” meski kamu di rumah—misalnya kamu duduk di ruangan lain sementara mereka di zona santai
- Latih perintah sederhana seperti “stay” dari jarak jauh
Semakin mereka terbiasa tidak selalu menempel, semakin mereka belajar bahwa kesendirian itu aman.
6. Pertimbangkan Daycare atau Pet Walker
Kalau kamu kerja seharian dan belum bisa latihan mandiri penuh, gunakan jasa dog walker atau daycare 1–2 kali seminggu. Ini memberi variasi sosial dan menghindari kebosanan. Tapi pastikan tempat penitipan tersebut ramah Doodles dan paham soal sifat sensitif mereka.
Kamu juga bisa konsultasi ke blog seperti singlebarreldoodles yang sering membagikan insight berdasarkan pengalaman pemilik ras ini secara langsung.
7. Jangan Gunakan Hukuman!
Mengomeli atau menghukum Doodles setelah mereka menghancurkan sesuatu saat ditinggal hanya akan memperburuk kondisi. Mereka tidak paham kaitan antara perbuatan dan hukuman setelah kejadian.
Fokuslah pada pencegahan, pengalihan, dan latihan bertahap.
8. Pertimbangkan Bantuan Profesional Jika Berat
Kalau kecemasan Doodles sudah sangat ekstrem (menyakiti diri, menolak makan, panik berlebihan), mungkin kamu butuh bantuan dari:
- Trainer bersertifikat khusus anjing cemas
- Veterinarian behaviorist (dokter hewan spesialis perilaku)
- Terapi feromon atau suplemen penenang alami
Dengan pendampingan, kamu bisa dapatkan program pelatihan yang disesuaikan dengan karakter unik anjing kamu.
Penutup
Doodles memang anjing yang penuh kasih, tapi juga sensitif. Mereka bisa merasa sangat kehilangan saat kamu tinggalkan, bahkan hanya sebentar. Tapi kabar baiknya, dengan latihan dan pendekatan yang tepat, kamu bisa bantu mereka menjadi lebih percaya diri dan mandiri.
Jangan buru-buru, nikmati prosesnya. Yang terpenting, kamu sudah menunjukkan bahwa kamu peduli dengan kondisi emosional mereka—dan itu sudah jadi langkah luar biasa dalam parenting anjing.